Rabu, 14 September 2011

Aku Ingin Tinggal Di Desa


Suasana pedesaan, masyarakat yang ramah. Mengingatkan ku dengan cerita Bapak semasa kecilku dulu. Bagi Bapak kampung halamannya merupakan istana terbesar dihidupnya. Walau sering sekali Bapak bercerita tentang hidupnya yang berat. Bapak sering bilang, “Waktu Bapak kecil bapak sekolahnya dibawah pohon sengon, trus kalau sekolah harus jalan kaki berkilo-kilo meter, dan sebelum berangkat sekolah harus bantuin disawah dulu, nandur(menanam), ngasih makan bebek, setelah itu baru berangkat sekolah.” Awalnya aku bingung apa itu pohon sengon? Dan kenapa sekolah saja susahnya minta ampun seperti itu.
Bapak memang besar disebuah desa di Jawa Tengah, namanya Desa Ketug, kec. Kutoarjo, Kab. Purworejo. Beberapa kali aku pernah kesana hanya untuk menjumpai nenek dan saudara ketika lebaran. Namun biasanya hanya beberapa hari menghabiskan waktu dikampung Bapak karena kita sekeluarga tidak betah dengan suasana kampungnya. Suasananya sepi, tidak banyak penerangan, dan sedikit hiburan. Rasanya tidak nyaman dan berbeda dengan kota.
Minggu kemarin aku dan beberapa teman kampusku mendapat tugas studio di Kabupaten Purworejo dan aku mendapat survey di Kecamatan Bayan, Kotoarjo, Butuh dan Pituruh. Dari empat kecamatan itu Kecamatan Kutoarjo lah yang lebih terlihat perkotaan, sedangkan kecamatan lain sangat terlihat desa. Aku yakin ilmu relatifitas itu memang ada, dari pemikiran masa kecilku yang membandingkan kampung Bapak dengan Kota Jakarta memang sangat kontras. Namun setelah aku membuka pikiranku dengan menjelajah Kecamatan lain disekitar kampung Bapak, kampung Bapaklah yang lebih terlihat perkotaannya.
Terlepas dari keadaan spasial kota dengan desa. Aku tertarik dengan kondisi dan kehidupan didesa.

Kita Mahasiswa


Mahasiswa bukan siswa
Secara tidak langsung kita dapat title Maha
Mahasiswa yang peka, dapat melihat, mendengar, dan merasa
Apapun disekelilingnya
Kita tak bisa diam dan Cuma tertidur dengan keadaan
Kita mahasiswa
Kita penggerak dan bukan harus digerakan
Kita penggagas dan bukan hanya mengangguk seperti Beo
Kita pemikir dan bukan tukang copy-paste

Mahasiswa Indonesia lebih bermartabat dan dapat memartabatkan bangsa
Bukan hanya selesai kuliah, nongkrong/ngumpul” gak jelas, jalan”, shopping sana-sini, dan nyalon ini itu.
Lupa dengan amanatnya sebagai mahasiswa
Mahasiswa sebagai agen perubahan atas bangsa ini, atas semuanya

Ada pertanyaan: “apa kontribusi kita untuk bangsa hingga saat ini?”
Tak banyak yang hanya diam
Entah karena malu, sadar, atau masa bodoh

Walau kita hanya mahasiswa dan bukan penguasa
Namun kita calon penguasa
Calon penguasa yang beradab, bermoral
Peka, dapat melihat, mendengar, dan merasa
Apapun disekeliling kita

Dapatkah kita peka dengan:
Kelaparan, tindakan criminal, KKN, perselisihan satu sama lain, konflik,
Lingkungan, dari banjir hingga global warming
Sepenggal rasa kejamnya kehidupan dan itu disekeliling kita

Sampai kapan kita palingkan wajah atas itu
Sampai kapan kita sibuk dengan urusan yang individual
Asal kita bahagia dan tega atas semua

Tak peduli/peduli
Tak sadar/sadar

Apa tujuan hidup kita, kamu, aku, dan mereka
Coba lebih peka
Saat ini, mahasiswa


Senin, 20 April 2009

ini cerita atau......

seorang guru memberi nasihat kepada muridnya
"stelah kau lulus sebaiknya kau teruskan/lanjutkan usaha dan pekerjaan ayahmu"
muridpun selalu menggenggam erat" nasihat sang guru
setelah lulus, sang muridpun kembali kerumah dan menemui ibunya, bertanya:
"ibu apa pekerjaan ayah?"
sang ibu malah marah:"tak usah kau tanya apa pekerjaan ayahmu" sambil membanting panci
karena sang anak selalu patuh terhadap gurunya, dia pun selalu bertanya tentang pekerjaan ayahnya kepada ibunya hingga sang ibu memberitahu
"ok. ibu akan mengatakan apa pekerjaan ayahmu, ayahmu bekerja sebagai pencuri nak"

berbekal nasihat dari sang guru sang anakpun mulai belajar mencuri mulai dari perlengkapan mencuri, trik, hingga kiat-kiat mencuri agar sukses.

malam pertama,
sang anak melihat rumah pertama (rumah pak ustad)
"mencuri dirumah pak ustad nanti kualat, sebaiknya jangan"
rumah kedua(rumah anak yatim)
"kata Allah tidak boleh mengambil harta anak yatim, sama aja kita menzolimi"
rumah ketiga (rumah juragan kayu yang lupa sedekah dan jakat)
"ini nih rumah yang hartanya akan ku ambil, dia lupa sedekah dan jakat selama 6 tahun"

masuklah kedalam rumah tersebut dan mencari kotak brankas dengan penerangan lilin
ketika melihat harta yang banyak, ia berfikir: "ada harta yang harus disedekahkan dan dijakatkan, sebaiknya aku pisahkan harta yang halal dan yang haram"
tak lama terdengar panggilan azan subuh dan iaa langsung menyegerakan shalat sunah.

pemilih rumahpun bangun dan kaget melihat hartanya berantakan, terdapat lilin yang nyala, dan ada orang yang sedang shalat. selesai shalat sang pemilik rumah langsung menanyakan kepada pemuda itu, "siapa engkau dan apa tujuanmu dirumahku?"
sang pencuripun berkata,"saya akan jelaskan tetapi nanti selesai shalat subuh"
Mereka shalat berjamaah, pemilik rumah sebagai imamnya, setelah shalat subuh pencuri pun menjelaskan siapa dia dan tujuannya, "saya meu mencuri dirumah anda, saya memisahkan harta yang wajib dijakatkan dan disedekahkan, tapi saya belum selesai merapikan ternyata sudah subuh dan saya shalat sunah dulu"

setelah sang pemilik rumah tau apa alasannya dia mencuri, pemilik rumah tambah tercengang dan menganggap bahwa si pencuri bukan orang jahat tetapi orang lugu. sang pemilik rumah pun tau kalau sang pencuri pandai pembukuan sehingga tidak dipenjara tetapi diangkat sebagai asisten keuangan sang pemilik rumah/juragan kayu.

silakan simpulkan sendiri isi dan makna dari cerita diatas
silakan berkomentar baik buruknya.....

Sabtu, 18 April 2009

CHANGE

Perubahan dan perkembangan jaman adalah pola dari suatu siklus waktu. Kesempatan yang sama tapi dalam situasi dan keadaan yang berbeda. Regenerasi dalam rantai manusia melahirkan pemikir- pemikir baru yang mau tidak mau akan masuk dalam siklus waktu tersebut, dengan begitu perkembangan akan berada pada level yang lebih baru, maju, dan berkembang sejalan pada masanya. Rona kehidupanpun akan terus berjalan tanpa melihat kebelakang. Replika prilaku manusia akan terbentuk dengan sendirinya melalui tingkah dan prilaku makhluk hidup yang beragam. Keaneka ragaman bisa menjadi warna yang indah bila adanya keselarasan dan akan menjadi kelabu bila tidak ada kesinambungan diantara sesama.

Lihat sekeliling kehidupan saat ini, banyaknya sesuatu hal dikatakan kacau karena tidak adanya suatu perencanaan yang matang dan berujung pada kegagalan dan kekosongan. Banyak pemikir-pemikir baru yang diharapkan sebagai agen perubahan hanya jadi harapan kosong, bahkan sebagian dari mereka menjadi pangkal dari kegagalan ini.

Kejamnya kehidupan bukan alasan dari semuanya tapi keserakahan, egois, mata hati yang ditutup oleh harta, iman yang diperjual belikan, dan lupa dengan hari pembalasan merupakan sebab dari semua kekacauan ini. Akibat pun bermunculan tak terkendali mulai dari jeritan orang yang tidak bersalah dari dalam penjara, tangisan bayi yang kelaparan, hingga seorang wanita yang meminta keperawanannya kembali. Penderitaan dari mereka yang tidak memperoleh keadilan didunia merupakan suatu keterpurukan kita semua, mau tidak mau kita harus mengakui itu karena kita sesamanya yang ada pada siklus waktu ini. Sebuah doa dan sesuap nasi pun dapat membantu mereka yang kurang tapi mengapa hanya sebagian yang sadar dan dimana sebagiannya lagi, apa mereka buta atau tertidur, atau hanya bepura-pura dengan mempalingkan muka. Bukan ketidak tahuan tapi kesengajaan dengan mengatas namakan sebuah kata yang diagung-agungkan, yaitu: “egois”. Egois bagi dunia, bagi bangsanya, bagi lingkungannya, bagi dirinya sendiri, dan bagi hati kecilnya. Hingga saat ini banyak yang belum tahu mereka yang egois sedang sakit, bukan secara fisik tapi secara moral. Kemiskinan moral merupakan penyakit hati yang kronis dan hanya Sang Maha yang dapat meridhoi kesembuhan dari semuanya.

Belum berakhir dan masih belum diakhiri oleh Sang yang beragam untuk menjadikan keselarasan bagi hidup, kehidupan, dan penghidupan. kesempatan hanya datang sekali dan siklus waktu masih berjalan, sejalan dengan kesadaran kita semua dengan keindahan warna

Perempuan itu Istimewa

Kesempurnaan yang hakiki hanya milik Sang Maha, Sang Maha sempurna. Perbedaan yang kontras antara pencipta dan yang diciptakan, Sang Maha sebagai pencipta sedangkan hidup, kehidupan, dan penghidupan ini adalah ciptaannya, tidak terkecuali manusia, dan para Nabi karena Nabi juga manusia. Sering kita mendengar kisah-kisah para Nabi, tentang kebiasaan, prilaku, hingga kesukaan Nabi. Dari kisah-kisah para Nabi tersebut manusia banyak menyimpulkan bahwa Nabi adalah manusia yang sempurna, apapun itu. Kalimat vonis seperti itu dipegang terus dan ditularkan ke anak cucu, dan seterusnya. Satu sampai dua puluh lima Nabi dengan gender laki-laki. Laki-laki tampan, berwibawa, dan sempurna. Jumlah Nabi yang hanya 25 hingga hari ini, berarti ada 25 laki-laki yang sempurna yang pernah ada didunia ini. Jika dibandingkan dengan jumlah manusia bumi hingga hari ini jumlah Nabi sangatlah sedikit.

Jumlah perempuan dibumi lebih mendominasi dari pada jumlah laki-laki. Namun mengapa hingga hari ini belum ada perempuan yang divonis secara keseluruhan sempurna. Apa kata sempurna itu hanya milik kaum adam, bagaimana dengan kaum hawa. Perempuan secara umum adalah makhluk yang dapat melahirkan, membantu adanya makhluk hidup dibumi. Segala keistimewaan perempuan dan keindahannya hanya sebagai perempuan dan tetap kembali kefitrahnya sebagai perempuan dengan kewajiban perempuan, apapun itu. Segala keistimewaannya itu tidak dapat membuat satu orang perempuanpun divonis sebagai makhluk yang sempurna oleh dunia.

Dalam kehidupan sehari-hari pasti ada perempuan yang kita sayang dengan cinta. Perempuan yang kokoh, bijak, dan berwibawa, yaitu ibu. Ibu yang mengandung. Ibu yang melahirkan. Ibu yang menyusui. Ibu yang kita sayang dengan cinta. Ibu adalah manusia dibumi yang memiliki banyak keistimewaan. Sangat istimewa hingga kata istimewa dapat meleburkan kata sempurna. Istimewa bukan sempurna dan sebaliknya. Ibu kaum hawa dan bukan kaum adam. Hingga hari ini hanya 25 manusia laki-laki yang dikatakan sempurna yaitu Nabi. Namun hingga hari ini ada jutaan manusia perempuan yang dikatakan istimewa yaitu ibu.

Segala keistimewaan perempuan membentuk awal dari kehidupan dan kelangsungan bumi. Perempuan yang cerdas akan membentuk calon-calon penerus bumi yang cerdas pula. Namun jika perempuan itu tidak bisa memenejemen calon-calon penerus bumi maka kelangsungan hidup bumi akan cepat terhenti dan peradaban berakhir. Pada saat ini jaman Nabi sudah berakhir dengan begitu tidak ada lagi manusia sempurna dan yang ada hanya perempuan istimewa yang cerdas dan itu yang diharapkan oleh bumi. Perempuan memiliki tuntutan penting dalam kelangsungan bumi secara tidak langsung. Diharapkan para perempuan dapat mengerti akan hal ini dan mencoba menjaga kelangsungan bumi dengan wibawa dan kecerdasannya, agar rasa sayang dengan cinta itu tidak luntur.

Jumat, 27 Maret 2009

sosialisasi pemilu

JNGN LUPA TNGGL 9 APRIL 2009 PEMILU CALEG

pemilihan umum diIndonesia pada saat ini LUBER langsung Bebas Rahasia atau luber beneran, semua suara rakyat dikehendaki oleh calon petinggi. LUBER yang g jelas....

Akhir-akhir ini pemilu jadi sorotan masyarakat, nuansa polotik menjamah koran, TV, internet, sampai burjo(bubur kacang ijo). waw canggih di burjo ngomon politik, gak kalah ma yang di DPR'kan.
calon caleg dan capres lagi pada hot-hot'nya berkampanye. Mulai dari bagiin stiket, kaos, dan nangkringin poster" di pohon-pohon. bikin kota jadi kotor kumuh. calon pemimpin yg ngerusak estetika kota. Mereka gak pernah mikir apa maksud dan tujuan mereka jelas dimengerti oleh rakyat. Hanya sibuk tinggi-tinggian bendera dan spanduk dijalan, gak jelas.
ketidak jelasan visi misi membuat masyarakat semakin bimbang dalam memilih, siapa pemimpin bangsa selanjutnya. Masyarakat saat ini makin selektif dalam memilih, jadi buat caleg dan capres yang gak jelas, jangan harap untuk dapet kursi pemerintahan. Ketidak jelasan visi misi membuat sebagian masyarakat mengambil jalan tengah, GOLPUT. Golput dibagi2, golput secara teknis dan golput karena memang tidak mau memilih. Sebenarnya golut juga bukan cara yang terbaik karena dengan kita memilih kita dapat melakukan sedikit perubahan dan setidaknya punya andil untuk Indonesia 5 tahun kedepan.
visi misi yang kurang tersampaikan berujung pada golput dan ini bukan seluruhnya kesalahan rakyat. calon pemimpin yang lupa dengan sosialisasi, baru calon aja dah lupa sosialisasi apalagi kalau dah dipemerintahan. gak akan aku pilih yang seperti itu.

Kamis, 19 Februari 2009

panas.....

ngomong" soal panas atau suhu yang slalu naik dan susah buat turun (baca: susah adem), dari gw kecil ampe gw bangor kaya gini jarang banget gw ngerasain keademan. cuma panas, panas, dan panas. makanya gw item gosong kaya gini. sebenarnya bukan panas bikin item juga sih tapi kebakar sinar matahari kalo siang-siang naik motor gak pake jaket. sebenarnya ada rahasia hidup gw yang jadi alasan kuat kenapa gw item dan kenapa gw slalu kepanasan. yah, gw item karena....."takdir" dari sononya gw dah item, baru lahir aja gw langsung item, mungkin waktu gw kecil banyak orang ngirain gw keturunan semut bangko kali ya. Kecil, item, dan kriput kaya kerendem air umup (panas). Hal yang bikin gw slalu panas ada banyak hal mulai dari suhu bumi yang selalu naik sampai upaya penghematan air, hehe gw males banget kalo disuruh mandi, apalagi kalo dJKT nyokap pasti slalu ngomel" dan over protektif buat masalah mandi. Untungnya gw ada dJGJ jadi gak ada lagi deh yang ngomel" buat nyuruh mandi haha senangnya...Walaupun rada kangen ma nyokap dan omelannya. Gara" gak ada yang nyuruh mandi kalo malem badan gw suka kepanasan sendiri dan gitu dikamar gw gak ada kipas angin pula yang ada hanya kipas sate, yang kalo makin dikipas membuat tangan gw akan terus bergerak dan akan semakin kringetan.